Selasa, 03 September 2019

REVIIEW RUMAH BELAJAR PERTAMA VCT 102 REMBANG

http://bit.ly/REVIEWngadiyono
 Judul Buku
Indonesia Kecil di Negeri Serambi Mekah
Buku ini merupakan kumpulan dari testimoni para peserta Lawatan sejarah Nasional pada tanggal 27 April sampai 1 Mei 2018 dari berbagai penjuru tanah air, ada dari Aceh, NTB, Jambi, Medan Sumatera Utara, Pontianak Kalbar, Tegal Jawa Tengah, sorong Papua, Tangerang Banten, Jakarta, Bima NTB, Sumatera Barat dan provinsi lainnya.
Kegiatan ini dilangsungkan pada tanggal 27 April s.d. 1 Mei 2018 dengan mengusung tema “Sejarah sebagai Penguat Memori Kolteif dalam Pendidikan Karakter”. Lingkup kegiatan meliputi, kunjungan ke berbagai situs bersejarah (ekskursi), lomba karya tulis sejarah, temu tokoh sejarah, seminar kesejarahan dan pentas multikultur. Kegiatan ini diikuti oleh250 peserta yang terdiri atas siswa-siswi SMA/SMK/MA/Sederajat dan guru seluruh Indonesia, komunitas sejarah

Buku ini diterbitkan tahun 2018 oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Buku ini di bawah arahan Bapak Hilman Farid dari Direktur Jendral Kebudayaan dan Ibu Triana Wulandari dari Direktur Sejarah.
Kelebihan buku ini merupakan bunga rampai tulisan para peserta  dari penjuru Tanah air, mereka memotret  Aceh dari sudut pandang mereka, ada yang menulis  tentang Budaya  Aceh seperti tulisan peserta dari Jambi,  mulai kehidupan sehari hari di Aceh, ada yang memotret terkait Sejarah  Aceh oleh peserta dariMagelang, Bima
Kekurangan buku ini:
Buku ini terkesan hanya berisi kesan dan pesan dari peserta Lasernas 2018, ulasannya ada yang kuramng  tajam, bahkan ada yang bercerita  tentang pengalam  waktu kecil terkait cerita Aceh.  Covernya  tidak memotert ikon Aceh secara jelas. Tulisan ada yang hanya 1, 2 halaman,
Saran:
Buku  ini akan lebih menarik  bila, sampul buku dibuat lebih jelas Masjid Bairurahman dibuat jelas, tidak terkesan hanya diambil dari sudut pintu gerbang, sehingga ikon Aceh hanya kelihatan dari kejauhan. Peserta berkunjung ke berbagai obyek bersejarah, mungkin bisa digali lebih dalam pengalaman  mereka dalam menggali sejaraha, kerifan lokal

1 komentar: